Nobel Prize bidang kedokteran diumumkan pada senin kemarin (2018/10/01) diberikan kepada dua ilmuan yang berasal dari USA dan Jepang dalam peran
mereka meneliti bagaimana sistem imunitas dapat dikembangkan untuk menghajar
kanker. Dua ilmuan itu adalah James Allison dari Universitas Texas Austin dan
Tasuku Hanjo dari Kyoto University, “dedengkot” dari immunotherapy kanker.
Allison mempelajari suatu protein dan ngembangin konsep untuk
terapi terbaru pada kanker, beliau neliti tentang kerja sel-T yang ia buat jadi
“kunci” buat ngalahin kanker. Sementara Honjo lebih ngembangin lagi protein
baru yang bertanggungjawab sebagai “rem” pada sel imunitas untuk nyerang sel
kanker, protein PD1, temuan ini bikin banyak peneliti di dunia bahu membahu
ngebuat terapi yang targetin PD1 ini untuk ngalahin kanker. Sedikitnya ada dua
ribu empat jenis obat yang lagi dikembangin buat immunotherapy ini yang diharapkan
udah bisa dipasarkan pada tahun 2021.
Sementara kita di Indonesia masih ribut ama prokontra
vaksin.
No comments:
Post a Comment