Jan 15, 2018

Persistensi Seorang Gurdon

 "Man Saaro 'Alaa Darbi Washola" (Who walks in his way, he will arrive)
-The Arabic Proverb-

Sir John Gurdon adalah peraih nobel bidang kedokteran 2012 bersama Shinya Yamanaka. Penemuannya seakan menentang dogma bagi dunia stem cell, karena dogma bahwa sel yang sudah terspesialisasi tidak bisa kembali ke sel punca pluripotent ternyata tidak benar. Meskipun penelitian mereka adalah kesukaan saya dan thesis saya dulu di FKUI juga berkaitan dengan stem cell, tapi kali ini saya tidak akan banyak bercerita tentang hasil risetnya yang njelimet, saya lebih tertarik untuk menjelaskan tentang bagaimana persistensi seorang Gurdon menjadikan dirinya seorang yang luar biasa sukses

Penelitian Gurdon bukan penelitian yang mudah, Gurdon memulainya sejak tahun 1962 lewat penelitian nuclear transfer di katak. Percobaan ini menukar inti sel telur katak dengan inti sel usus, dan ternyata sel telur yang udah dimodif itu tumbuh jadi kecebong normal. Hal ini ngebuktiin bahwa DNA dari sel usus itu punya informasi genetic yang diperluin untuk menumbuhkan sel tubuh katak secara utuh. Walaupun waktu itu ditanggapin ama peneliti lain dengan skeptis, toh akhirnya dia bisa ngebuktiin penelitiannya bener. Sebelum akhirnya 40 tahun kemudian dia ketemu ama Shinya Yamanaka, anak tukang mesin jahit dari jepang yang jadi dokter dan peneliti.

Gurdon yang disebut sebagai Godfather of Cloning ini lahir dari ibu seorang guru olahraga dan ayah seorang pegawai bank. Saat SMA Gurdon mendapatkan nilai yang sangat buruk pada bidang yang membawanya meraih nobel, Biologi. Dia jadi orang yang dapet nilai paling buruk dari 250 siswa seangkatannya. Pada tahun 1949 saat dia sekolah di Eton College bahkan dia dapat rapot yang bilang bahwa cita-citanya jadi peneliti hanya akan membuang waktu. Coba baca rapot Gurdon dari Eton College di bawah ini :


(Sumber : https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/2012/gurdon-photo.html)

Tapi Gurdon persisten dengan anggapan dan penilaian itu, dia terus bekerja keras dan membuktikan bahwa pendapat itu salah. Kunci kesuksesan sebenarnya adalah kerja keras dan persisten. Setiap orang pernah jatuh, entah kita sekarang seperti apa itu bukan hal yang penting, tapi bangkit setelah jatuh, bangun lagi dan merangkai motivasi kembali itu hal yang penting. Setiap orang punya waktunya sendiri untuk sukses jika terus berusaha dan tetap di jalannya. Jangan menyerah buat siapapun yang saat ini sedang tidak berhasil. Karena cerita orang orang hebat selalu membuktikan bahwa usaha yang kuat adalah jembatan kita mencapai visi kita.

Gurdon dan Yamanaka (Sumber : http://www.pnas.org/content/110/15/5740.figures-only)

Kolaborator Gurdon, Shinya Yamanaka pada akhirnya berhasil merekayasa sel punca dewasa menjadi stem cell yang pluripotent make pemrograman ulang dengan induksi beberapa gen (penelitiannya dipublikasi di Jurnal Cell bisa di baca klik di sini).

Shinya Yamanaka adalah juga orang yang sangat gigih, peraih nobel kedokteran kelahiran 1962 ini pernah menjadi peneliti di tempat saya kuliah saat ini, NAIST. Saat masuk lobi Lab kami, ada mikroskop yang digunakan dia meneliti yang tak lupa ia bubuhkan guratan tulisan motivasi untuk kita, kaum peneliti. Bahwa dalam riset, kegagalan adalah hal yang wajar. Terus coba kembali, jangan demotivasi. Begini tulisannya :

(Pesan Shinya Yamanaka di lobi Lab kami. Sumber : dokumentasi pribadi)
Semoga kita terus istiqomah dalam berjuang untuk kebaikan, terus bekerja keras dalam menyempurnakan ikhtiar. Siapapun anda yang kini sedang tidak termotivasi dalam hidupnya, ayo bangkit dan nyalakan api semangat kembali, buat visi jauh ke depan. Mari bergerak bangun lagi. Dahulu saat saya berangkat ke Jepang, salah satu kyai yang pernah mendidik saya memberikan pesan berupa penggalan hadist ini :

"Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah
 (Hadits Riwayat Ahmad & Ibnu Asakir )

Salam riset,
Yudhi Nugraha

Referensi :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2315664/ 
https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/2012/gurdon-lecture.pdf
http://www.pnas.org/content/110/15/5740.short
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0092867406009767?via%3Dihub
http://www.pnas.org/content/110/15/5740.figures-only

No comments:

Post a Comment