"Menulis" adalah satu kata menarik yang ingin saya ceritakan, secara pribadi saya memandang bahwa menulis adalah hal yang tidak dapat dibatasi, tak
dapat pula dicegah dengan berbagai media ragam bahasa. Dalam menulis menurut
saya banyak sekali aturan yang digunakan, ya banyak sekali dari mulai EYD dan
tata bahasa baku, sampai dengan hal sepele seperti aturan-aturan redaksional
yang menurut saya juga tak kalah penting. Tapi saat ini dengan awal mula saya
menulis, saya tidak tertarik untuk melihat cara penulisan dan gaya bahasa sang
penulis, bagi penulis amatiran seperti saya, saya lebih melihat bagaimana
semangat menulis untuk belajar menuangkan hal-hal yang ada di pikiran menuju
sebuah tulisan. Jangan sampai dengan banyaknya aturan dan larangan sana sini
malah menjadikan kita malas menulis, ya saya sering sekali menemui kawan dan
kerabat saya yang memiliki pemikiran dan ideologi yang hebat tentang sebuah
permasalahan. Tapi karena mereka belum menuliskannya maka hal itu malah menjadi
sebuah angin lalu.
Saya pernah mendengar sebuah kalimat “Verba Volant Scripta
Manent” dalam artian bahasa Indonesia yang singkat dapat dideskripsikan bahwa
hal-hal yang ditulis akan kekal abadi dan yang hanya diucapkan akan menghilang.
Sekali lagi saya tidak menghilangkan aturan-aturan EYD yang resmi dalam bahasa
dan aturan penulisan. Tapi buat saya, semangat menulis ini yang seharusnya
ditularkan, dilihat sebagai kontent penting dari sebuah faham. Ya setidaknya
buat seorang amatiran seperti saya, dalam tulisan saya tidak ingin berhenti
hanya karena ketidakfahaman saya tentang aturan menulis, saya akan terus
belajar untuk menulis apapun yang ada di pikiran saya.
Dunia saya tidak dibatasi dalam sebuah tulisan, saya bebas
menulis apapun. Setidaknya dalam hal ini mari kita lihat bagaimana semangat
menulis itu nantinya akan menjadi semangat positif dalam menuangkan ide dan
berinovasi untuk belajar memaparkan pendapat. Apapun, bahkan hal-hal yang dapat
menuai protes, karena dengan memaparkannya kita dapat belajar terbuka dengan
pemikiran orang lain yang berbeda. Pemikiran orang dengan pemikiran kita pasti
berbeda karena latar belakang dan alasan tertentu, keterbukaan pemikiran hanya
dapat dibaca jika kita membuka pemikiran kita, “Pikiranmu seperti parasut, akan
berguna saat kamu membukanya”.
Semoga kita kita tidak berhenti menulis hanya karena bebagai aturan penulisan baku yang rumit.
Mari belajar menulis
Perpustakaan FKUI Salemba. 19-03-2014. 18.51 WIB
No comments:
Post a Comment